Cara Mengetahui Bakat Anak sejak Usia Dini (Part.2)

Mengetahui Bakat Anak – Masih ingat rumus pertama, bun? Ya benar, Kebutuhan fisik Ananda, segera penuhi! Pembahasan kali ini kita masuk ke formula yang kedua terkait potensi kehidupan Ananda.

Bunda-bunda wajib memahami hal ini karena dapat membantu bunda untuk bersikap dalam memenuhi  atau menahan diri berbagai keinginan ananda.

Kita lanjut ke pembahasan formula yang kedua ya, bun. Yaitu tentang Gharizah. Apa itu gharizah? ada berapa macam? bagian ini akan kami urai satu persatu. 

Yang jelas, gharizah atau bahasa kitanya adalah naluri, bukanlah gharizah yang dimaksud oleh kalangan psikolog. Sebab dalam pembahasan mereka, acapkali tidak dibedakan antara gharizah dan penampakan gharizah.

Karena itu, mereka mengatakan bahwa gharizah sangat banyak jenisnya. padahal, faktanya yang mereka maksud itu sebetulnya bukan gharizah tetapi penampakkan gharizah. 

Pengertian Gharizah (Naluri)

Gharizah adalah salah satu potensi yang Allah berikan kepada manusia, yang memiliki karakteristik diantaranya adalah penampakan naluri akan muncul karena adanya stimulan dari luar tubuh manusia,

jika tidak dipenuhi tidak akan menimbulkan penyakit, atau kerusakan pada organ tubuh, dan tidak akan menimbulkan kematian.

Efeknya jika tidak dipenuhi hanya akan menimbulkan kegelisahan saja.

Naluri ini ada 3 jenis, bun. Ada Naluri mempertahankan diri (gharizah baqo’), naluri melestarikan jenis (gharizah nau’), dan naluri mensucikan sesuatu (gharizah tadayun).

Masing-masing jenis memiliki penampakan yang berbeda. Kita bahas satu-satu yuk, bun.

Naluri Mempertahankan Diri

contoh penampakannya seperti marah, bahagia, sedih, takut, ingin mempertahankan pendapat, merasa benar sendiri, ingin mempertahankan kepemilikan, ingin memiliki sesuatu, ingin menjadi juara/pemenang, ingin dipuji, tidak mau disalahkan, ingin jajan padahal sudah makan, tidak mau dilarang, dan sebagainya.

naluri manusia

Naluri Melestarikan Jenis

contoh penampakannya seperti rasa kasihan, ingin menolong seseorang yang kesulitan, rasa suka terhadap lawan jenis, kebapakan/keibuan, suka dengan anak-anak, dan sebagainya.

naluri mempertahankan jenis

 

BACA :  Cara Mendidik Anak Secara Islami I

Naluri Mengagungkan Sesuatu

contoh penampakannya seperti ada kecendrungan untuk beribadah kepada yang dianggap suci – ada yang menyembah Allah, ada yang menyembah berhala, bahkan ada yang mensucikan pohon yang dianggap kramat, merasa lemah dan butuh terhadap sesuatu, dan sebagainya.

naluri manusia

Sekarang kita coba mempelajari contoh penampakannya ya, bun. Misalnya terkait ingin mempertahankan kepemilikan. Pernahkan bunda melihat Ananda rebutan mainan dengan adik atau temannya?

Naah, itu adalah penampakan dari naluri mempertahankan diri.

Begitu juga ketika bunda ajak Ananda pergi ke pasar, lalu Ananda meminta mainan bahkan sampai ngambek atau nangis ketika tidak dibelikan. Naah, itu juga bagian dari penampakan dari naluri mempertahankan diri.

naluri manusia

Pernahkah bunda melihat Ananda ingin memberi uang kepada pengemis yang lewat? Sikap tersebut adalah penampakan dari naluri. Pernahkah bunda melihat ada anak yang sudah suka dengan lawan jenisnya? Itu juga adalah penampakan dari naluri. Dan lain-lain.

BACA : Tips memilihkan sekolah untuk anak

Kalau bunda sudah memahami mengenai naluri ini, lalu apa yang harus dilakukan ketika naluri ini muncul pada diri Ananda? Naah, tipsnya adalah sebagai berikut:

1. Bunda pahami bahwa naluri itu muncul tidak dengan tiba-tiba, tapi pasti ada sebab. Sebabnya itu bisa karena melihat fakta yang muncul di hadapannya atau juga ada pemikiran yang sudah ada di benaknya.

Contoh: Ananda menangis ingin mainan. Bunda telusuri sebabnya, pasti sebabnya tidak jauh dari fakta ternyata Ananda melihat tukang mainan lewat di hadapan Ananda dan penjual itu merayu Ananda untuk membeli, atau teman Ananda ada yang sudah memiliki mainan tersebut dan Ananda merasa ingin memiliki mainan yang sama. Ada juga yang melihat satu mainan di televisi. 

2. Ketika bunda sudah mengetahui sebabnya, maka bunda bisa mengeksekusinya dengan cara mengikuti keinginannya atau menolak keinginannya.

BACA :  10 Ponpes Tertua di Indonesia Berdasarkan Urutan Tahun Didirikan

3. Jika mau mengikuti keinginannya, itu adalah cara aman agar Ananda tidak ngambek atau menangis. Tapi jika cara ini terus diikuti, maka Ananda tidak akan belajar untuk dewasa dalam menyikapi nalurinya.

Semakin lama, Ananda akan semakin banyak keinginan dan akan semakin mudah ngambek jika ada satu hal saja yang tidak diikuti.

Jadi, kata kuncinya, adakalanya bunda mengikuti keinginannya, ada kalanya bunda juga harus tegas menolak keinginannya.

4. Lalu bagaimana untuk menolak keinginannya? Menolak keinginan ini memang sikap yang paling penuh resiko untuk bunda, tapi percayalah, ketika Ananda dilatih sejak kecil untuk dewasa dalam menyikapi naluri yang muncul maka Ananda akan semakin cepat matang dalam perkembangan kepribadiannya.

Cara untuk menolak keinginannya adalah dengan menghilangkan sebab yang muncul, langkahnya:

(a) Berikan pemahaman yang benar pada Ananda, katakan padanya bahwa mainan Ananda sudah banyak di rumah jadi baiknya gunakan dulu mainan yang sudah ada, tidak baik jika memiliki mainan banyak karena nanti akan membuat konsentrasi ananda belajar jadi terganggu dan Allah tidak suka orang yang suka mengumpul-ngumpul banyak barang.

Alihkan keinginannya bahwa Ananda bisa membuat mainan dari kardus-kardus bekas yang ada di rumah dan itu lebih seru, atau ajak Ananda bermain masak-masakan di dapur bersama bunda untuk membuat kue yang lezat.

(b) Hilangkan atau minimalkan kehadiran fakta terkait di hadapan Ananda. Kalau Ananda mudah terayu oleh tukang mainan, maka minimalkan melintasi jalan yang membuat  Ananda melihat tukang mainan.

Jika Ananda suka mainan karena temannya punya, maka berikan pemahaman bahwa mainan temannya itu memang bagus tapi yang lebih bagus adalah ketika memiliki mainan tapi hasil buatan sendiri.

BACA :  Pelita Desa Ciseeng : Harga Tiket, Jenis Outbound, Lokasi, Fasilitas, 2019

Ajak Ananda bercerita tentang BJ. Habibie atau Ibnu Firnas yang bisa membuat pesawat terbang, ajak Ananda bercerita tentang Thomas Alva Edison yang bisa membuat lampu yang banyak manfaatnya bagi manusia, dan lain-lain.

5. Yang terakhir, yakinlah bun, untuk masalah naluri ini ketika bunda tidak memenuhi keinginannya maka tidak akan ada kerusakan pada organ tubuh Ananda yang terjadi, tidak akan menyebabkan muncul penyakit, dan tidak akan membuat Ananda menjadi meninggal.

Ketika bunda tidak memenuhinya, Ananda hanya akan gelisah, bisa jadi ngambek atau nangis, tapi hal itu tidak akan lama. Kemungkinan hanya akan ngambek sehari, sepekan, atau sebulan. Tapi ketika bunda pandai memahamkan dan pandai mengalihkan, maka ngambek, nangis dan lain-lain hanya akan terjadi dalam hitungan jam saja.

Naah, untuk menghadapi naluri Ananda dibutuhkan kecerdasan dan kreativitas bunda, loh. Karena itulah, bunda harus cerdas, rajin, dan bersungguh-sungguh dalam memberikan pemahaman pada Ananda. Jika hal itu dilakukan, maka Ananda nya bunda pun akan menjadi anak yang cerdas juga dalam bersikap.

Waah, sudah lengkap ya bun. Dalam masalah naluri ini, kita ketemu rumus baru, bun. Rumus keduanya: keinginan naluri – tidak wajib dipenuhi, maka pandailah mengalihkannya dengan cara yang cerdas. 

Oke bunda, silahkan praktekan bersama Ananda yaa. Happy day with your best children.

Ditulis oleh : Sari Yulianti, S.Pd, M.Pd.I (cdt)

Leave a Reply


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.