Ternak Puyuh Petelur – Kalau telor burung puyuh, min yakin kaka-kaka sekalian sudah tahu, bahkan sering mengkonsumsinya.
Soalnya telor burung puyuh ini sering kita jumpai di tempat-tempat keramaian seperti terminal, pasar malam dan juga di bus-bus umum.
Tapi, pernahkah kaka-kaka bertanya seperti apa burung puyuh itu dan bagaimana cara beternaknya?
Beneran loh, menurut min ternak dan budidaya ini tak banyak dilirik orang, padahal telor puyuh termasuk captive market alias marketable yang punya potensi menggiurkan.
Daftar Isi
Burung Puyuh
Secara sejarah, burung puyuh termasuk burung liar yang pertamakali diternakan di Amerika Serikat tahun 1870.
Adapun di Indonesia, burung puyuh hanya sebatas burung liar yang sulit ditangkap. Meski demikian, lambat laun burung ini kemudian diternak dan dibudidayakan.
Salah satu tempat yang paling banyak membudidayakan burung tanpa ekor ini adalah Sumatra, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat [Listyowati & Kinanti : 1992]
Hanya saja tentu tidak semua jenis burung puyuh yang bisa dibudidayakan. Utamanya spesies burung yang bisa diternak berjenis Coturnix Coturnix Japonica atau yang masyhur dengan nama Puyuh Jepang.
Salah satu alasan mengapa para peternak burung puyuh lebih memilih jenis ini tiada lain lantaran burung ini mampu menghasilkan telor dalam jumlah yang banyak.
Menurut pengalaman para peternak, burung ini bisa menghasilkan telor sebanyak 250 sd 300 butir setiap tahunnya.
Ditambah lagi, dari mulai pembibitan sampai panen, alias sampe bertelur, ternak puyuh hanya membutuhkan durasi 42 hari. Woww,,,jadi tertarik kan?
Kandungan dan Manfaat Telor Puyuh
Bukan saja karena rasanya yang legit, ternyata telor burung puyuh juga memiliki sejumlah kandungan gizi yang sangat dibutuhkan tubuh. Di antaranya sebb :
- protein sebesar 13,1 %
- lemak 11,1%
- vitamin A sebesar 543 µg
Adapun burung puyuh yang sudah tidak berproduksi, kita bisa memanfaatkan dagingnya untuk dikonsusmi.
Tak tanggung-tanggun, pada daginnya terdapat kandungan protein sebesar 20 sd 23,4%, zat miineral 1,2 sd 1,6% dan lemak sebesar 1,0 sd 3,4%.
Nah, sekarang bagaimana cara beternak burung puyuh yang baik dan benar? berikut min uraikan ya.
Cara Ternak Burung Puyuh Petelur
Dulu min sering buat jebakan burung puyuh selama di kampung. Sekarang baru tahu kalau burung ini juga bisa diternak.
Seberum beternak, kaka-kaka harus perhatikan 3 aspek sebagai berikut ;
- Lokasi peternakan
- Kandang puyuh
- Bibit burung puyuh
Soal lokasi, sebaiknya kaka-kaka cari tempat yang jauh dari perkampungan. Hal ini untuk mengjaga kesehatan warga agar tidak mudah terserang virus dan penyakit.
Selain itu, perhatikan pula soal transportasi dan potensi bencana alam, termasuk bencana binatang buas.
Adapun soal kandang, perhatikan beberapa hal seperti suhu yang mesti berkisar sekitar 20 sd 25 derajat celcius, lembab 30 sd 80%, penerangan sekitar 25 sd 40 watt (siang) 40 sd 60 watt (malam) dll.
Pun dengan bentuk kandang, kaka bisa pilih salah satu dari 2 model yaitu kandang yang berlantai sekam dan sistem sangkar.
Sementara soal bibit, pilihlah bibit yang berkualitas seperti bibit putuh ketam yang betina yang bebas dari penyakit. Jenis puyuh ini sangat baik bila tujuannya untuk petelur.
Lain ceritnya jika tujuannya untuk pedaging, maka bibit yang bisa kaka pilih adalah putuh jantan atau puyuh petelur afkir.
Nah, sekarang min sharingkan langkah-langkah praktisnya ketika hendak beternak puyuh.
1. Ketika Bibit Puyuh Akan Dimasukkan ke Kandang
Upayakan kandang sudah dalam keadaan bersih ketika bibit puyuh petelur dimasukkan ke dalam kandang.
Kemudian lakukan penyemprotan antisipasi bakteri dan jamur terutama jamur pathogen.
Penyemprotan ini bisa menggunakan suplemen organik cair GDM ternak, dosisnya sekitar 250 ml/tanki 14 liter.
Oh iya, upayakan kaka juga tidak langsung menaroh pakan di dalam kandang. Tujaunnya agar puyuh tidak stres akibat lelah selama perjalanan.
Kaka hanya cukup berikan air minum saja, bisa sambil dicampur dengan obat anti stress seperti suplemen organik cair GDM.
Kalau burung puyuh sudah mulai adaptasi, barulah kaka kasih pakan.
2. Pakan Burung Puyuh Petelur
Untuk pakannya, kaka nggak perlu pusing-pusing karena pakan mereka sangat sederhana. Nggak neko-neko. Hehe
Burung puyuh cukup dikasih pakan tepung, remah-remah dan pellet sesuai usia puyuh tersebut.
Adapun durasinya, kaka cukup berikan pakan setiap hari 2 kali. Tapi kalau sudah dewasa, sudah akil baligh, kaka bisa berikan setiap hari 1 kali. Waktunya pagi (06.00) dan sore (15.00).
Kalau ingin lebih berkualitas lagi, campurkan suplemen organik cair GDM kedalam pakan tersebut. Suplemen ini membuat kaka nggak repot-repot beli vitamin lain.
3. Waspadai Hama dan Penyakit Burung Puyuh
Menurut Prihatman, ada beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang puyuh petelur, di antaranya penyakit berak putih (pulorum), penyakit radang usus (quail enteritis), penyakit berak darah (coccidiosis), penyakit tetelo (new casstle disease) cacar unggas dan cacingan.
untuk menghindarinya, kaka harus selalu menjaga kebersihan kandang baik dari kotoran, bulu dan lain-lain.
Pun dengan kesehatan burung, kaka harus selalu perhatikan ini agar ketahuan mana saja burung yang terkenal gejala penyakit sehingga segera dipisahkan dari burung lain.
Itulah beberapa hal terkait cara ternak burung puyuh. Nggk jauh berbeda kan dengan cara ternak bebek petelur, pasti seputar bibit, kandang dan suplemen.
Seperti yang min katakan di atas, nanti sekitar 42 harian burung puyuh baru akan bertelur dan siap dipanen. Jangan lupa, kaka harus tahu jauh-jauh hari para pengepul telor ini.
Tuajuannya agar jangan sampai kaka bingun mau dijual kemana nantinya.
Oya, sebagai bahan tambahan berikut ini min simulasikan besaran biaya untuk ternak burung puyuh.
Perkiraan Pengeluaran Biaya Ternak Burung Puyuh Petelur
Item | Biaya (Rp) |
---|---|
Pembuatan kandang | 2.000.000 |
Induk puyuh 500 ekor x @7000 | 3.500.000 |
Pakan | 1.000.000 |
Vitamin & obat-obatan | 500.000 |
Biaya tak terduga 10% (dari total) | 700.000 |
JUMLAH | 7.700.000 |
Perkiraan Keuntungan Ternak Burung Puyuh Petelur
Item | Keuntungan (jumlah telor dan rupiah) |
---|---|
425 ekor (85% dari total bibit) | 425 telor |
1 telor | Rp. 300 |
425 ekor x Rp. 300 | Rp. 127.500/hari |
Rp. 3.825.000/bulan | |
Baca Juga :
Jamu Telor Bebek Obat Perkasa Pria?
No Responses