Film Romantis Indonesia – Meskipun dunia perfilman dikenal banyak sisi fiktifnya tetapi sebetulnya tidaklah demikian. Sebab ada beberapa film yang diangkat dari realitas kehidupan baik terangkat dari sisi ekonomi, pendidikan ataupun hukum.
Terlebih film yang bernuansa romance, walau terkadang hiperbola tetapi nilai-nilainya tidak terlalu jauh dari sisi kemanusiaan sebagai manusia.
Makanya tidak heran jika film model ini memiliki tempat tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia khususnya di kalangan pemuda.
Atas dasar itu, sederet film romantis pun menjadi pilihan para produser film. Sepanjang tahun 2017 saja nampaknya puluhan film baru bermunculan.
Tak ayal, meski media masa sudah gebyar di mana-mana, dunia bioskop tetap memiliki pasar tersendiri yang membuatnya tetap eksis hingga sekarang.
Nah, berikut ini kami akan mengurai beberapa film romantis Indonesia yang endingnya bikin kamu ingat mantan. Hehe
Daftar Isi
1. Habibie & Ainun
Pernah nonton film ini? Ya, film yang menggambarkan perjalanan hidup seorang ahli pesawat ini memang bikin geger.
Disamping Hj Habibie seorang mantan presiden dan ahli perpesawatan yang membuat getok tularnya terjadi secara cepat, film ini juga banyak dibubuhi nuansa romantis.
Tentu soal cinta sepasang kekasih. Saya yakin, andai film ini hanya membicarakan soal studi Pak Habibie saja, apalagi ilmu pesawat yang rumus-rumusnya tak banyak dipahami masyarakat, mungkin film ini tak akan seheboh yang terjadi.
Justru sisi romantis antara Habibie dan Istrinya memiliki daya Tarik tersendiri di kalangan pemuda.
Bagaimana tidak, Ainun yang dikenal memiliki kecerdasan itu rela mendampingi suaminya di luar negeri untuk menyelesaikan studi.
Suka duka yang seringkali mengelimaks dihadapi dengan ketabahan. Di samping itu, Habibie yang gesit lagi kerja keras meraih impian ternyata menaruh cinta yang sangat besar kepada Ainun.
Sisi positif dari film ini adalah peran istri (kekasih) sangat besar dalam menyukseskan suaminya. Tak heran bila dikatakan, di belakang seorang lelaki agung senantiasa ada seorang wanita agung pula.
Tentu keagungan keduanya memiliki standar yang berbeda, keagungan wanita terletak pada perannya di balik layar yang tak banyak diketahui orang, sementara keagungan suami terletak pada karir dan strata sosialnya.
2. Ketika Cinta Bertasbih
Film yang terangkat dari sebuah novel karya sarjana al-Azhar Kairo ini sempat menggegerkan perfilman di tanah air dan manca negara.
Di samping novelnya yang memang lebih dahulu banyak dibaca, film ini juga menampilkan dua lokasi syuting yang berbeda sehingga jangkaun marketingnya pun menggema.
Meskipun potretnya menggambarkan studi dan ketekunan tanggung jawab, tetapi film ini dibubuhi dunia asmara terutama pencarian jodoh yang berliku-liku lagi melelahkan.
Azzam yang terseok-seok membagi waktu antara studi dan wirausaha untuk memenuhi tanggung jawab nafkah keluarganya membuatnya terlambat menyelesaikan studi.
Meski demikian, ia juga bukan tipe pemalas. Ia terus belajar dengan baik.
Yang paling membuat waaahh yaitu pencarian cintanya. Berkali-kali ikhtiar mencari pendamping hidup, ternyata Altafunnisa jugalah yang ditentukan Allah untuknya.
Wanita yang pernah ia tolong karena barangnya tertinggal di bus itu tak pernah terbayang menjadi istrinya.
Apalagi sebelumnya Altafunnisa sudah menikah dengan lelaki yang belakang diketahui belum pernah berhubungan suami istri dengannya.
Yah pokoknya sob, urusan jodoh sudah ada Allah yang ngatur. Kita mah ikhtiar aja. Silahkan baca artikel ini : Jodoh dari Allah
3. Surga yang Tak Dirindukan 2
Nah film berikutnya yang juga sempat menghebohkan perfilman Indonesia yaitu Surga yang Tak Dirindukan. Ini merupakan film terpopuler sepanjang tahun 2017 dan 2018.
Sebab para aktornya juga merupakan tokoh yang digandrungi masyarakat, terutama kaum muda. Misalnya Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bela, Reza Rahadian dan Raline Shah tentu kamu juga kenal kan?
Perlu kita ketahui film Surga yang Tak Dirindukan 2 ini angka penontonnya tembus hinga 1,6 juta orang. Ya film yang menggambarkan sebuah keluarga ini tentu membuat baper terutama mengenail hal-hal yang sensitif.
Tahu kan apa itu? Wajar jika bagi sebagian orang film ini juga mengingatkan kepada para mantan yang mungkin dalam benak mereka, andai mantan pertama dan kedua juga menjadi istrinya. Hiks.
4. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Berbeda dengan film-film sebelumnya, film ini memoteret perpaduan dan pertentangan sekaligus antara cinta dan strata social. Film yangn diangkat dari novel karya Buya Hamka ini memang sarat dengan nilai.
Bagaimana tidak, Zainudin seorang miskin yang bukan keturunan Minang itu terhalang cintanya karena Hayati berasal dari keturunan bangsawan dan berdarah Minang.
Tidak hanya itu, Hayati yang juga mencintai Zainuddin ternyata tidak memiliki daya untuk menolak kehendak keluarga. Ini juga yang membuat Zainuddin kecewa.
Akhirnya Zainuddin memilih pergi ke tanah Jawa untuk menuntut ilmu yang akhirnya menjadi seorang penulis terkenal. Lambat laun ia menjadi terkenal dan sukses.
Hanya saja, dalam posisi yang sudah sukses itu ternyata ia tak dapat melupakan bayangan kekasihnya. Tawa-tawa kecil dan senyum-senyum malu Hayati masih terlukis apik di hatinya.
Mungkin saja ia masih berharap suatu saat bertemu kembali dengan pujaan hatinya itu. Ah memang benar, suatu hari suami Hayati terlilit hutang, bangkrut dan jatuh. Ketika di Jawa, ia menitipkan Hayati ke Zainuddin.
Sungguh, kaget bercampur kesal. Dalam penuturannya kepada Zainuddin, ternyata Hayati masih mencintainya.
Namun apalah buat, seorang Lelaki yang terluka akan menahan harga dirinya seraya menunjukkan dirinya sudah tak membutuhkan. Hayati memahami perasaan demikian.
Oleh karena itu, dengan berat hati ia pergi lagi dari Zainuddin. Ia hendak pulang ke kampung halaman.
Belum lama berselang, egoisme Zainuddin akhirnya luntur. Ia harus jujur pada diri sendiri kalau dirinya masih mencintai Hayati. Dalam pergulatan pikirannya itu, akhirnya ia menyerah.
Ia kejar Hayati yang mungkin belum menaiki kapal. Dengan begitu ia memiliki kesempatan untuk berjumpa kedua kalinya dan mengungkapkan isi hatinya.
Namun semuanya sudah terlambat, Hayati sudah menumpangi Kapal Van Der Wijck yang belakangan mengalami musibah di lautan. Hayati pun meninggal dunia bersama tenggelamnya kapal tersebut.
Bagaimana, adakah lelaki yang gensi mengakui cintanya lantaran kekasihnya pernah menerima cinta lelaki lain? Adakah lelaki yang selalu cemburu dengan masa lalunya? Hikss….hati-hati nanti berujung penyesalan loh. Hehe
5. Ayat-Ayat Cinta
Kisah cinta di sekolah mungkin sudah biasa dan tidak terlalu baper. Sementara kisah cinta yang dibintangi Fedi Nuril ini merupakan kisah cinta yang bertautan dengan nilai agama.
Oleh karenanya ketika pertamakali diputar, film ini sangat diminati masyarakat Indonesia. Khusunya kaum muda.
Kisahnya berawal di Mesir yaitu ketika Fahri sedang melaksanakan studi di al-Azhar. Meski Fahri bukan lelaki yang dekat dengan wanita, justru karakter inilah yang membuatnya memiliki tempat di hati para wanita.
Ya, shalih lagi pintar. Salah satu wanita yang mengaguminya yaitu Maria, tetangga Fahri yang kelak menjadi istrinya saat detik-detik akhir hayatnya.
Demikian 5 Film Romantis yang endingnya bikin kamu ingat mantan. Tapi harus kita ingat ya, jangan terlalu lama menggalau. Biarlah mantan menjadi mantan sebab mantan bukanlah jodoh.
Lebih baik banyak beribadah kepada gusti Allah seraya memantaskan diri agar mendapat yang lebih baik. Allah yang paling tahu siapa yang terbaik untukmu.
){kind=link}
No Responses