Rumah Adat Aceh : Pengertian, Sejarah, Ciri Khas, Filosofi (Lengkap)

Rumah Adat Aceh – Jika kita mendengar daerah Aceh, yang teringat di benak kita biasanya daerah ini memiliki keistimewaan khusus seperti penerapan perda syariah.

Atau mungkin yang teringat juga, daerah ini penghasil kopi dan bahkan tumbuhan ganja.

Namun tidak sedikit dari kita yang mengenal rumah adatnya. Padahal rumah adat NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) yang merupakan provinsi paling barat Indonesia ini juga memiliki ciri khas yang unik yang patut kita ketahui.

Daerah yang memiliki jumlah penduduk sekitar 4.500.000 jiwa dengan ibu kota Banda Aceh ini kian hari tidak dikenal rumah adatnya oleh generasi muda.

Karena itu, kali ini kita akan berbagi informasi dan edukasi mengenai rumah adat tersebut.

A. Pengertian Rumah Adat NAD

Rumah adat NAD (Nanggro Aceh Darussalam) adalah rumah yang berasal dari suku aceh. Artinya, rumah ini merupakan rumah adat khas dari suku aceh.

Adapun tipenya, rumah ini berbentuk panggung yang terdiri dari tiga bagian utama dan satu tambahan.

tiga bagian tersebut yaitu seuramoë likôt (serambi belakang), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë keuë (serambi depan).

Sementara satu bagian tambahannya bernama rumoh dapu yang berarti rumah dapur yang fungsinya untuk menyimpan perabotan keluarga.

krong bede rumah adat nad

Rumah adat NAD yang sering dikenal dengan nama rumah Krong Bede ini memiliki nilai kharismatik tersendiri, rumah ini tidak dibangun sembarangan. Nilai rumah yang dibangun begitu penting untuk kehidupan pemiliknya.

Oleh karenanya ada beberapa peraturan yang wajib ditaati oleh seseorang yang ingin membangun rumahnya seperti upacara menentukan hari baik, memilih bahan material rumah yang baik,

BACA :  Tempat Wisata di Banda Aceh Terfavorit Pasca Tsunami

mengadakan kenduri, menambah lukisan, memberi ukiran, mengolah bahan bangunan dengan presisi, kemudian merayakan sukuran ketika rumah hendak ditempati pemiliknya.

B. Sejarah Asal Mula Rumah Adat NAD

Kepercayaan masyarakat aceh memiliki pengaruh terhadap arsitektur bangunan rumah yang didirikan. Umumnya, rumah orang aceh berbentuk panggung dengan ukuran tinggi hingga tiga meter.

Rumah ini bervariasi, ada yang tiga ruang atau lima ruang ditambah satu ruang utama yang disebut rambat. Bagi rumah tiga ruang, terdiri dari 16 tiang. Sementara bagi rumah lima ruang, terdiri dari 24 tiang.

ciri khas rumoh adat aceh

Untuk memodifikasi dari tiga menjadi lima ruang, caranya cukup mudah yaitu dengan menambah atau mengurangi bagian sisi kanan atau kiri yang dinamakan seramoe likot.

Rumah ini memiliki nilai seperti bentuk keyakinan kepada tuhan dan adaptasi dengan alam. Oleh karena itu, melalui rumah adat ini kita melihat pola hidup, budaya serta nilai-nilai yang diyakini masyarakat Aceh.

C. Ciri Khas Rumah Adat NAD

  1. Motif hiasan menggunakan ukiran-ukiran yang berasal dari agama, seperti khat ayat al-Quran.
  2. Motif juga diambil dari flora seperti bentuk akar pohon, ranting, batang, atau tumbuh-tumbuhan dan bunga-bungaan. Nah, motif flora ini tidak diberikan warna kecuali merah dan hitam. Biasanya ukiran flora ini terdapat di tangga, tulak angen, dinding, balok di bagian kap, jendela rumah dan kindang.
  3. Motif fauna juga terdapat di dalam rumah adat NAD, yaitu diambil dari aneka bentuk binatang yang disukai dan sering dilihat.
  4. Motif alam menggunakan gambar awan, bulan, bintang, laut dan sebagainya. Yang jelas bagi mereka, gambar-gambar seperti ini memiliki nilai tersendiri yaitu ketika hendak membangun bangunan berarati mereka juga hendak membangun kehidupannya.
BACA :  Rumah Adat Kalimantan Barat

D. Nilai Philosofis Rumah Adat NAD

  1. Struktur rumahnya berbentuk panggung guna melindungi pemilik dan keluarganya dari binatang buas.
  2. Di bagian depan terdapat gentong air untuk mencuci kaki ketika hendak memasuki rumah. Bukan hanya pemiliknya, tamu yang datang pun melakukan yang sama. Ini juga memiliki arti bahwa tamu yang datang mesti memiliki maksud yang baik.
  3. Tangganya sejumlah bilangan ganjil dan ini merupakan simbol masyarakat aceh yang religius.
  4. Bahan materialnya terdiri dari bahan alam.
  5. Terdiri dari banyak lukisan sebagaimana dipaparkan di atas.
  6. Memiliki bentuk persegi panjang dari barat ke timur yang mencirikan masyarakat aceh adalah masyarakat religius.
bagian dalam rumah adat nad

bagian dalam rumah adat nad

E. Fungsi Rumah Adat NAD

Tentu fungsi yang pertama adalah fungsi praktis yaitu sebagai rumah tempat tinggal. Tetapi disamping itu, fungsi rumah ini juga sebagai ciri identitas masyarakat aceh yang berbeda dengan ciri rumah adat daerah lain.

Adapun fungsi tempat tinggal misalnya, ruang depan digunakan sebagai ruang santai dan beristirahat. Tentu, ruang ini juga sebagai ruang tamu untuk menerima tamu.

Sementara ruang tengah merupakan ruang inti yang ditandai dengan lantainya lebih tinggi dari ruang tamu. Ruang ini tidak akan diijinkan untuk para tamu memasukinya.

Di ruang tengah ini ada beberapa kamar yang digunakan untuk tidur pemiliknya, anak-anaknya, kamar pengantin dan juga digunakan untuk pemandian mayat jika salah satu anggota keluarganya meninggal.

bagian belakang rumah adat nad

ruang dapur rumah adat aceh

Adapun ruang belakang, fungsinya untuk dapur, ruang makan, bercengkrama sesama anggota keluarga. Seperti ruang tamu, lantai ruang belakang juga lebih rendah dari ruang tengah dan juga tidak terdapat kamar.

Keunikan lainnya dari rumah adat NAD ini terdapat di atapnya yaitu menggunakan tali pengikat berwarna hitam yang terbuat dari injuk.

BACA :  Alat Musik Tradisional Aceh

Tali ini digunakan untuk mempermudah jika suatu waktu terdapat musibah semisal kebakaran. Maka dengan hanya memotong tali ini atap akan mudah terjatuh ke bawah sehingga api tidak merembet ke bagian yang lain.

tali pengikat atap rumah adat nad

tali pengikat atap rumah adat nad dari injuk

Tidak hanya itu, desain posisi juga harus menghadap ke utara dan selatan guna mempermudah udara dan sinar matahari masuk kedalamnya. Jika menghadap ke timur, rumah tersebut mudah roboh karena menentang arah angin. Hanya saja, seiring perkembangan zaman, pembangunan rumah berdasarkan adat tradisional ini semakin mengurang.

Masyarakat kini lebih banyak yang menggunakan material modern seperti beton yang lebih mudah didapat. Namun ada juga yang meski menggunakan material modern, mereka tetap menghiasi dindingnya dengan lukisan-lukisan rumah adat. Ini bentuk kecintaan mereka kepada warisan nenek moyangnya.

READ : Tempat Wisata Aceh yang Lagi Rame Dikunjungi

suasana masjid pasca tsunami nad

pamandangan masjid baiturrahman pasca tsunami aceh

Demikian sharing dari kami mudah-mudahan bermanfaat, jangan lupa sharenya ke teman-teman agar manfaat semakin berantai.

Ditulis oleh : Andi [dari berbagai sumber]

Leave a Reply


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.