Cara Mengenali Potensi Anak sejak Usia Dini (Part.1)

“iiih, si bungsu nih bikin malu aja, masa di tengah pasar nangis-nangis pengen beli mainan padahal mainan udah banyaaak di rumah”

Bunda sering mendengar keluhan-keluhan seperti di atas? Atau bunda sendiri yang mengalami hal tersebut? Selama ini bagaimana bunda mengatasinya, sudah bisa mengatasi dengan kalem ataukah masih bingung setiap kali mendapati fakta tersebut di depan mata? Bersabarlah bunda, hari ini kita belajar mengenal  potensi hidup Ananda sejak usia dini.

Agar bisa memahami kapan saatnya bunda harus memenuhi keinginan Ananda tercinta, kapan juga harus menahan diri untuk tidak memenuhi keinginannya. 

Naah, kalau rumusnya sudah paham, maka jika mendapatkan fakta-fakta tak terduga setidaknya bunda sudah dapat mengambil sikap.

Potensi Anak

Ketika menciptakan manusia, Allah Swt melengkapinya sekaligus dengan potensi-potensi kehidupan atau yang sering disebut thaqatun hayawiyatun.

Potensi inilah yang membuat semua manusia di dunia ini beraktivitas dan menjalani misi hidupnya di dunia. Naah, karena Ananda bagian dari manusia yang diciptakan Allah juga, jadi potensi-potensi kehidupan ini juga ada pada diri Ananda.

Menurut Syekh Muhammad Muhammad Ismail dalam kitab Al-Fikru Al-Islamiy, potensi kehidupan yang dimaksud adalah (1) kebutuhan jasmani atau hajatu al’udhawiyah dan (2) naluri atau gharizah.

Dengan memahami karakteristik kedua potensi hidup ini, bunda akan mendapatkan rumus untuk mendidik Ananda dengan baik dan tepat. Yuk, kita bahas yaa..

Kebutuhan Jasmani (Hajatu al’udhawiyah)

cara Rasulullah mendidik anak islamic parenting

Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan fisik pada anak yang karakteristiknya adalah muncul karena faktor dari dalam tubuh dan pemenuhannya bersifat harus alias wajib.

Jika tidak dipenuhi maka akan menyebabkan munculnya penyakit, atau terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh, bahkan bisa sampai berujung pada kematian.

BACA :  Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Islam

Contohnya adalah kebutuhan untuk istirahat/lelah, lapar, haus, kebutuhan buang hajat besar dan kecil, kebutuhan oksigen, dan lain-lain.

Dengan memahami karakteristik kebutuhan jasmani ini, maka yang wajib bunda catat adalah kebutuhan ini harus dan wajib dipenuhi pada Ananda.

Jika Ananda menangis, maka bunda pahami kebutuhannya, jika menangis karena adanya kebutuhan jasmani yang belum terpenuhi, maka bunda perlu sesegera mungkin memenuhinya.

Jika tidak dipenuhi segera, maka akan muncul efek pada tubuh Ananda. Misalkan, jika Ananda pergi ke sekolah tidak sarapan terlebih dahulu, maka bisa jadi Ananda ketika belajar akan mengalami sakit perut, mual, pusing, atau merasa mengantuk ketika belajar.

Jika pola makan Ananda tidak baik dalam kesehariannya, maka bukan tidak mungkin Ananda akan terkena penyakit maag atau sakit di bagian pencernaan.

Baik terasanya saat ini ketika usia Ananda masih sangat kecil, atau baru akan terasa ketika usia Ananda sudah semakin membesar.

Karena itu, pola makan Ananda sehari-hari harus dipersiapkan dengan baik. Selain itu, penuhi gizi yang seimbang pada setiap makanan dan minuman yang dihidangkan untuk Ananda.

Karena hal tersebut merupakan kebutuhan tubuh Ananda, untuk menopang proses tumbung kembangnya sejak dini.

cara Rasulullah mendidik anak islamic parenting

Contoh lain adalah kebutuhan untuk istirahat. Alangkah baiknya jika bunda pun memiliki pola untuk waktu istirahat Ananda.

Karena jika kebutuhan untuk istirahat ini tidak terpenuhi dengan baik, maka akan menyebabkan efek pada tubuh Ananda. Diantaranya terlalu lelah hingga menimbulkan lemas.

Badan yang terlalu letih akan membuat imun tubuh menjadi lemah ketika bekerja, hal itulah yang akan mengundang bakteri, kuman, atau virus menjadi mudah menyerang tubuh Ananda. Contoh lain seperti kebutuhan Ananda untuk buang hajat kecil. Jangan biarkan Ananda menahan-nahan buang hajat kecilnya ya, bun. Karena jika hal itu terjadi terus menerus, maka akan berpengaruh pada ginjalnya.

BACA :  Cara Mendidik Anak Secara Islami II

Oiya, sebagai bagian dari kebersihan diri Ananda, sebaiknya -walaupun menggunakan popok- setiap kali Ananda buang hajat, bunda langsung respon Ananda dan ajak ke kamar mandi.

Untuk pembiasaan pada anak agar setiap buang hajat Ananda langsung refleks pergi ke kamar mandi.

Jadi, mulai saat ini, bunda pahami marah dan nangisnya Ananda ya. Kalau Ananda marah atau nangisnya karena butuh pemenuhan pada kebutuhan fisiknya, maka segera penuhi. Jangan tunda lagi.

BACA : Cara Nabi Mendidik Anak

Untuk memenuhinya, sepertinya bunda kudu punya pola harian di rumah nih. Akan lebih baik, jika bunda membuatkan schedule harian untuk Ananda.

Di mulai jam untuk istirahat diantaranya jam berapa tidur malam, dan tidur siang sampai jam bangunnya; jam untuk sarapan, makan siang dan makan malam; jam untuk olahraga; jam untuk buang hajat kecil dan besar (bagi Ananda yang sedang menjalankan program toilet training); dan lain-lain.

Akhirnya kita menemukan rumus pertama, bun. Rumus sederhananya: Kebutuhan fisik Ananda, segera penuhi.

Meskipun bunda sedang sibuk, sedang dikejar dateline kerjaan, sedang rempong masak, atau sedang di pasar sekalipun, jika berkaitan dengan kebutuhan fisik Ananda, segeralah penuhi.

Kalau ngambek dan nangis karena ingin membeli mainan bagaimana?? Bagian ini, kita bahas di rumus yang kedua yaa, buun. Nantikanlah.

Rumus keduanya kita bahas selanjutnya, setelah bunda kerjakan rumus sederhana yang pertama ini di rumah ya, bun. Jangan lupa kerjakan bersama Ananda tercinta. Happy day with your best children.

Ditulis oleh : Sari Yulianti, M.Pd.I (cdt)

BACA JUGA :

Tips Memilihkan Sekolah Bagi Putra-Putri Anda (Bunda Cerdas)

 

Leave a Reply


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.